Motivasi Tema kajian:
وَمَنۡ أَرَادَ ٱلۡأٓخِرَةَ وَسَعَىٰ
لَهَا سَعۡيَهَا وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَأُوْلَٰٓئِكَ كَانَ سَعۡيُهُم مَّشۡكُورٗا
Dan barangsiapa yang menghendaki
kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia
adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan
baik (QS. Al Isra: 19)
1.
A. Hendaklah setiap Muslim YAKIN Adanya balasan/Pahala
bagi orang yang beramal Sholeh
وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَيُوَفِّيهِمۡ أُجُورَهُمۡۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ
ٱلظَّٰلِمِينَ ٥٧
Adapun orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka
dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka…(QS Ali Imran 57)
(Red: lihat
jg di Al-Quran: QS Al Baqarah 261, 277 dan QS Al Isra 19)
1.
Hendaklah
setiap Muslim MEMOTIVASI diri untuk mencari Pahala
1.
Agar
dapat merealisasikan tujuan kita diciptakan (QS Ad Dzariyat 56)
2.
Bahwa
tak selamanya seseorang itu sehat, kaya, luang sedangkan kematian bisa datang
tiba-tiba
3.
Agar
tidak menyesal di hari kemudian akan kelalaianya di dunia.
supaya jangan ada orang yang mengatakan:
“Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap
Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan
(agama Allah) (QS Az Zumar 56)
1.
C. Hendaklah setiap Muslim memahami PANDUAN agar Meraih
Pahala yang Besar
2.
Memahamai
syarat diterimanya Ibadah
·
Barang
siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia beramal shalih,
dan janganlah ia mempersekutukan dengan sesuatupun dalam beribadah kepada
Rabbnya (QS Al-Kahfi 110)
·
Dan
apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah (QS Al Hasyr : 7)
·
Jadi
syarat diterima Ibadah yaitu: harus Ikhlas dan sesuai dengan syariat/sunnah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (Tafsir Al Qura’anil ‘adziem 5/154
Ta’liq Hani Al Haaj)
1.
Ibadah
harus disertai Niat yang benar dan ikhlas; Dalil Hadits: “Sesungguhnya
setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya
setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan…. (HR
Bukhari no 1 dan Muslim 1907)
2.
Ibadah
yang sesuai sunnah dan contoh Rasulullah adalah yang terbaik.
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah
suri tauladan yang baik untukmu, bagi orang yang menginginkan Allah dan hari
akhirat dan banyak mengingat Allah” (QS Al Ahzab 21)
1.
Bersikap
pertengahan dan Istiqomah dalam Sunnah lebih baik daripada berlebihan dalam
tapi tidak ada tuntunan dari Rasulullah. Hadits: “Barang siapa yang beramal
dengan suatu amal yang tidak ada asalnya dari perintah kami, maka amal tersebut
tertolak”. (HR Bukhari (2/753/2035), Muslim (3/1343/1718)
2.
Pahala
Ibadah dilipat-gandakan pada waktu yang mulia; diantara waktu yang utama; 10
hari pertama bulan Dzulhijjah, 10 akhir ramadhan, hari jumat. (dan lainnya yang
ada haditsnya dari Rasulullah)
3.
Pahala
Ibadah dilipat-gandakan pada tempat yang mulia; diantaranya masjidil haram,
masjid nabawi, masjid aqsa, masjid quba (dan lainnya yang ada haditsnya dari
Rasulullah)
4.
Ibadah
yang memberikan manfat ke orang lain lebih utama dari pada Ibadah untuk diri
sendiri. Hadits: Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang
lain (HR. Thabrani/Daruqutni, dan Albani fi Shahihul Jami’ no. 3289)
diantaranya; berbagi ilmu, nasehat, waktu yang bermanfaat
5.
8. Bila bertemu dua
ibadah maka dahulukan yang wajib daripada yang sunnah. Hadits: Dan tidaklah
hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari
apa-apa yang Aku wajibkan kepadanya (HR Bukhari no 6502)
6.
9. Bila bertemu dua
ibadah wajib maka dahulukan yang paling/lebih wajib. Misalnya mendahulukan yang
fardhu ‘ain daripada fardhu kifayah. Taat kepada ibu lebih utama/didahulukan
dibandingkan ayah. Mempelajari Aqidah/Tauhid yang benar lebih didahulukan
sebelum yang lainnya.
7.
10. Ibadah yang lebih memperbaiki hati
lebih utama dari yang selainnya. “Pada hari tidak bermanfaat harta dan
anal-anak, kecuali siapa yang datang dengan membawa hati yang selamat. (QS
Asy Syu’ara 88-89)
8.
11. Semakin sulit ibadah semakin besar
pahala yang diraih; Dalil Hadits: Maukah aku tunjukkan kepada amal yang dengan
Allah hapuskan kesalahan-kesalahan dan meninggikan dengan derajat ? mereka
berkata,” Mau wahai Rosulullah !” Beliau bersabda,”Menyempurnakan wudhu ketika
sulit, banyak berjalan menuju masjid, dan menunggu sholat setelah sholat (HR
Muslim 1/219 no 251).
9.
12. Suatu amal, semakin besar
manfaat/faidahnya maka semakin besar pahalanya
10.
13. Hendaklah mengetahui Ibadah yang paling
utama. Dalil Hadits: Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya,” Amal apa
yang paling utama ? beliau menjawab,” Iman kepada Allah dan Rosul-Nya”… (HR Bukhari no 26). Misalnya (sholat wajib, berjamaah
dimesjid, di shaf pertama, sebelah kanan).
11.
Mempertimbangkan antara maslahat dan mudharot.
Misalnya meninggalkan sunnah untuk menghindari mudhorat yang besar.
1.
D. Diantara Amalan ringan dengan Pahala yang besar
1.
Membaca
: Subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim. Hadits: “Ada dua kalimat
yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu
bacaan) Subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil ‘adzim” (HR. Bukhari
no 7/168 dan 8/70)
2.
Wudhu
dengan sempurna dan membaca do’a. Hadits: “Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna,
kemudian selesai wudlu dia membaca: (doa wudhu yg shahih–red)
maka akan dibukakan untuknya pintu surga yang jumlahnya delapan, dan dia boleh
masuk dari pintu mana saja yang dia sukai.” (HR.
Muslim, Abu Daud, lihat Shahih Targhib wa Tarhib I/166 no. 217 )
3.
Shalat
dhuha dua rakaat. Hadits: “Setiap ruas tulang kalian wajib disedekahi, setiap
tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir bernilai sedekah, amar ma’ruf nahi munkar
bernilai sedekah, dan semua kewajiban sedekah itu bisa ditutupi dengan dua
rakaat shalat dhuha.” (HR. Muslim no. 720)
4.
Membaca/mempelajari
dan mengajarkan Al Qur’an. Hadits marfu’: “Yang terbaik di antara kalian adalah
yang mempelajari Al-Qur`an dan yang mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari no.
5027)
5.
Shalat
sunnah dua rakaat sebelum subuh. Hadits: “Dua rakaat sebelum subuh lebih baik
dari pada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725)
6.
Membaca
shalawat. Hadits: “Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali
maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan
(dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)
(HR an-Nasa’i (no. 1297), Ahmad (3/102 dan 261), Ibnu Hibban (no. 904)
dan al-Hakim (no. 2018),
7.
Mengajak
orang lain untuk melakukan kebaikan. Hadits: “Barangsiapa yang mengajak kepada
kebaikan maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang
mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. ….” (HR.
Muslim, IV: 2060; Abu Daud, 4609)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar