Kamis, 28 September 2017

DOA NABI ZAKARIA AS









PERMINTAAN NABI ZAKARIA KEPADA ALLOH

(QS. MARYAM 1-7)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 (1). كهيعص
Kaaf Haa Yaa `Ain Shaad.
(Kaf Ha Ya 'Ain Shad) hanya Allah yang mengetahui maksudnya.

(2). ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا
(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,


(3). إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا
yaitu tatkala ia berdo`a kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.


(4). قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا
Ia berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo`a kepada Engkau, ya Tuhanku.


(5). وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا
Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera,


(6). يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ ۖوَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا
yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya`qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai".


(7). يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَىٰ لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
Zakaria adalah salah seorang Nabi (Nabi yang ke 22, secara urutan), Beliau berdoa kepada Alloh SWT dengan doa yang pelan pelan /samar samar, sepertinya agar orang lain tidak dengar apa yang beliau minta. Mintanya seperti malu malu, karenanya beliau mengatakan dalam do`a nya, tentang kondisi nya yang sudah sepuh, 9tulang sudah lemah, rambut beruban,) dan istriya pun sudah manapause.
Sebenarnya apa yang beliau minta?, ternyata beliau minta anak dalam doanya “فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا “maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera”. Ternyata beliau minta anak, padahal kondisinya beliau dan istrinya sudah sepuh, yang tidak memungkinkan untuk punya anak, jika dilihat dari sisi manusiawi. Dan ternyata Alloh SWT, mengabulkan permintaan Nabi Zakaria, dengan berfirman :

 يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَىٰ لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
Kenapa Alloh SWT, mengabulkan permintaan Nabi Zakaria? Padahal mungkin pada saat itu tidak masuk akal, (walaupun pastinya Alloh SWT, Maha Berkuasa dan Maha Bekehendak ya.), tetapi Apa yang menyebabkan do`a nya di terima? apa kata kuncinya? Ternyata ada kata kuncinya ada pada kata لَدُنْكَ   yang apa bila kita teliti dan di ijraa`, kata itu terdiri dari  لَدُنْ yang apabila di hubungkan maka akan di temukan kata لَدُنْي  ladunni, mungkin kata itu kita sering dengar, istilah ladunni, yaitu ilmu ladunni, (biasanya banyak di dengar di pesantren pesantren salaf, yang santrinya tidak belajar, tapi tiba tiba begitu ujian langsung bisa, dan itu biasanya terjadi pada anak kiayi, atau habib).
Tetapi memang ilmu ladunni itu pun sebenarnya juga di kenal di dalam AL Quran, ketika menceritakan pertemuan Nabi musa As dan Nabi Khidir AS, dalam surat AL Kahfi ayat 65 saat itu Alloh SWT menjelaskan tenttang Nabi Khidir AS, وعلمناه من لدنا علما  “Kami ajarkan kepadanya dari sisiKU ilmu”, ada kata لدنا kemungkinan bisa di maksudnya dengan ilmu ladunni, karena Alloh langsung yang mengajarkan ilmu itu kepada Nabi Khidir AS.
Berarti yang diminta oleh Nabi Zakaria adalah “anak Ladunni”, anak yang tidak sebagimana mustinya, karena secara ilmiyah dan kondisi, tidak memungkinkan punya anak, tapi ternyata akhirnya bisa juga punya anak, atas kehendak Alloh SWT, itu bisa jadi karena anak ladunni, anak yang prosesnya tidak sebagaimana mustinya. Bersambung.........

OPTIMISME HAJI UMRAH DI TENGAH BADAI COVID 19

OPTIMISME HAJI UMRAH DI TENGAH BADAI COVID 19 PANDEMI   Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah memengaruhi seluruh tatanan kehidupa...