Senin, 28 Agustus 2017

Kisah Nabi Samson



Pada kitab Qishashul Anbiyaa, dikisahkan; bahwa Rasulullah saw tersenyum sendiri, lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya;
"Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?"
Rasulullah saw menjawab;
"Diperlihatkan kepadaku hari akhir dimana seluruh manusia dikumpulkan di Mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam Syurga. Ada seorang nabi yang dengan membawa pedang yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam Syurga, dia adalah Sam'un."

Siapakah Sam'un?

Sam'un Al Ghozi lebih dikenal dengan nama Samson. Ialah orang yang mempunyai kekuatan luar biasa yang tidak terkalahkan, yang kelemahannya terletak pada rambutnya.

Samson atau Simson, merupakan seorang nabi di dalam ajaran islam yang dikenal dengan nama Nabi Sam'un Ghozi AS. Kisah nabi ini, terdapat di dalam kitab-kitab, seperti kitab Muqasyafatul Qulub dan kitab Qishashul Anbiyaa.

Nabi Sam'un Ghozi AS memiliki kemukjizatan, yaitu dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Cerita Nabi Sam'un Ghozi AS adalah kisah Israiliyat yang diceritakan turun-temurun di jazirah Arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum Rasulullah lahir.

Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali, diceritakan bahwa Rasulullah berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam'un Ghozi AS, beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.

Dikisahkan Nabi Sam'un Ghozi AS berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT. Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam'un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil.

Kemenangan demi kemenangan di raih oleh Nabi Sam'un. Tidak ada yang dapat mengalahkan Nabi Sam'un sehingga raja Israil mencari cara agar nabi Sam'un bisa dikalahkan. Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan nabi Sam'un. Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga atas nasehat para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam'un Ghozi, akan mendapatkan emas dan permata yang berlimpah.

Istri nabi Sam'un adalah seorang kafir dan istrinya telah tergiur dengan harta benda yang ditawarkan oleh raja Israil. Ia membujuk suaminya dengan daya upaya agar menceritakan kepadanya apakah yang bisa melemahkan dirinya.

nabi Sam'un Ghozi as terpedaya oleh istrinya, karena sayangnya dan cintanya kepada istrinya, nabi Sam'un berkata kepada istrinya;

"Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, maka ikatlah aku dengan potongan rambutku"


Akhirnya nabi Sam'un Ghozi as diikat oleh istrinya saat ia tertidur, lalu dia dibawa kehadapan sang raja. Beliau disiksa dengan dibutakan kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di istana raja.

Karena diperlakukan yang sedemikian hebatnya, nabi Sam'un Ghozi berdo'a kepada Allah SWT. Beliau berdo'a dengan dimulai dengan bertaubat, kemudian memohon pertolongan atas Allah agar kekuatannya dikembalikan semula agar beliau dapat menumpas kejahatan dan kebathilan yang semakin merajalela. Beliau khawatir apabila sepeninggalnya kejahatan tiada tertumpas, maka raja Israil akan berbuat semena-mena kepada orang lain.

Do'a nabi Sam'un dikabulkan, maka kekuatannya dikembalikan semula. Oleh Nabi Sam'un, beliau menumpas semua orang kafir ialah istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta istri dan para kerabat yang menghianatinya.
Kemudian nabi Sam'un bersumpah kepada Allah SWT, akan menebus semua dosa-dosanya dengan berjuang menumpas kebathilan dan kekufuran dan berpuasa yang lamanya 1.000 bulan tanpa henti; semua itu atas hidayah dari Allah SWT.


Ketika Rasulullah saw selesai menceritakan kisah nabi Sam'un Ghozi as yang berjuang fisabilillah selama 1.000 bulan, salah satu sahabat nabi berkata;
"Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti nabiyullah Sam'un Ghozi as"

Atas pernyataan sahabat itu, Kemudian Rasulullah diam sejenak. Dalam diam tersebut, turunlah wahyu kepada Rasulullah,

Innaa Anzalnaahu Fiy Laylatil Qadr (1)
  Wa Maa Adraaka Maa Laylatul Qadr (2)
  Laylatul Qadri Khayrum Min Alfi Shahr (3)
Tanazzalul Malaaikatu War Ruuhu fiyhaa Bi Idhni Rabbihim Min Kulli Amr (4)
Salaamun Hiya Hattaa Matla’Il Fajr (5)


Dijelaskan oleh malaikat Jibril kepada Rasulullah, bahwa pada bulan Ramahan ada sebuah malam, yang mana malam itu lebih baik dari 1.000 bulan.


Beriman kepada Nabi-nabi dan Rasul-rasul adalah wajib bagi umat Islam, walaupun di dalam Al-Qur'an  tidak semua Nabi dan Rasul disebutkan.
Semoga tulisan ini bermanfaat menambah Ilmu dan membuat kita bersemangat menghidupkan 10 malam terakhir di bulan suci Ramadhan. aamiin.

Nginjek Kodok



NGINJEK KODOK



Terdapatlah tiga orang pemuda yang sedang ngabuburit di pematang sawah (maklum ini cerita, kisah zaman dulu, blom ada Mall, sehingga anak mudanya mainnya disawah , sambil mancing ikan betok, cere, belut sama nyari tutut dah, hehehe ). Katakanlah namanya si Iman, Aman dan Amin (nama samaran, klo pake nama beneran. Ntar di elu elu kan gadis kampung, hehehe....klo ketemu diantara mereka , para gadisnya akan mengatakan : “jelek lu !,  gila lu!, payah lu! .
Mereka, sedang asyik asyiknya bercanda, senda gurau di pematang sawah, tiba tiba salah satu dari mereka,  Iman, nginjek Kodok,...spontan dia kaget, dan muka nya langsung memerah (seperti abis makan gorengan, lalu ngeletuk cabe...eh terbalik deh cara makannya, ngeletuk cabe dulu deh baru makan gorengan,   eeeh pas ngeletuk cabe, tahunya jatoh, keserempet orang,..padahal cabe nya udah dikunyah....naah begitulah muka si Iman, sewaktu nginjek kodok, mukanya merah merona, bukan kerena pake shadow wanita, tapi karena malu, kaget sekaligus takut....
Aman dan amin tertawa cekikikan, klo di whatsapp mungkin wkwkwkwk, , kenapa?, karena menurut keyakinan orang kampung situ, jikalau ada anak bujang, semasa bujangnya dia nginjek kodok, maka dia akan mendapatkan jodoh perempuan yang (sangat) jelek..itulah yang membuat si Iman, mukanya memerah, maklumlah, Iman merasa anak bujang paling ganteng, sekampung itu, makanya iman dikenal plaboy cap Lavender (minyak rambut zaman dulu, klo dipake rambut bisa dibentuk kaya landak, klo zaman sekarang seperti Gastby lah..), malu lah masa anak ganteng, dapt jodohnya jelek, nehy nehy...kata orang India.
Tapi begitulah taqdirnya, maksudnya taqdir si Iman nginjek kodok, bukan percaya sama tahayulnya. Aneh memang , sawah segitu lebarnya, kok malah yang keinjek kodok, yang segede upil,...eh ga deng, gedean dikit , klo segede upil barang kali upilnya kingkong hehehe....
Karena mentertawakan si Iman nginjek kodok, tak lama kemudian si Aman juga nginjek kodok, merah langsung mukanya, sama seperti si Iman, sama seperti tadi kini giliran, Iman dan Amin yang mentertawakan Aman, ( bingung ya...namanya hampir sama).
Hemm....giliran Amin, yang blom nginjek kodok, so pasti dia hati hati...jangan sampai, dia nginjek kodok...ntar jodohnya jelek lagi. Saking hati hatinya dia jalan agak jingkrang, kaya penganten mempelai wanita pake baju kemben sepatu hak tinggi.
Setelah beberapa tahun, mereka sudah agak melupakan kejadian tersebut
Tibalah pernikahan si Iman, (yang pertama nginjek kodok), ramai acara resepsinya, pake ngundang acara Band kepret segala , maksudnya marawis hehehe...., banyak yang kondangan, di undangannya tertulis, “Tanpa mengurasi rasa hormat, sebaiknya tidak memberikan kado, tapi uang aja sebesar Rp. 50.000,- “, maklum buat balik modal.
Diantara tamu undangan . terdapatlah si Aman dan Amin, yang mereka penasaran, karena dulu, Iman waktu bujangan nginjek kodok, maka mereka maksain dateng, pensaran, bener ga, klo bujangan nginjek kodok , dapet jodohnya wanita yang jelek.
Ketemulah mereka....sambil cengangas cengenges....Aman dan Amin, nanya, “ Bagaimana Man, Istrinya? , Iman dengan tertunduk- seperti kiper bola, kebobolan gawangnya, apa jawabannya , “ yaah namanya juga nginjek kodok, ( artinya si Iman, dapet istri nya jelek ), Aman dan Amin, sambil menutup mulutnya menahan tawa, ternyata bener ya, kepercayaan gitu. Iman, melihat temannya cekikikan gitu, sedikit sebel, sambil bilang “ hey....ntar juga si Aman juga begitu,..., kan dulu Aman nginjek kodok juga, sontak aja , aman dan Amin, yang tadi cekikikan , langsung diam, sambil saling memandang, diantara mereka.
Singkat cerita...beberapa tahun kemudian, Aman pun menikah, (Aman juga yang termasuk nginjek kodok, berbarengan dengan Iman nginjek kodok), kondisinya juga sama, Cuma bedanya Aman, nanggap Video, ( maklumlah zaman dulu, klo ga sanggup nanggap layar tancep, yaa...pasang video, yang filmnya Megaloman,  Flash Gordon, de el el deh.
Gilran Iman dan Amin yang kondangan, langsung aja mereka nanya, bagaimana Man, Istrinya ?, tanya mereka dengan penuh penasaran, apa jawab Aman, “ yaaaah...namanya juga nginjek kodok”, (berarti istrinya juga jelek), Iman dan Amin, spontan tertawa....sambil tunjuka tunjukan , kaya orang mau suit suitan......
Tinggal Amin nih yang blom nikah...dan kebetulan dia tidak nginjek kodok selama hidup membujang, dalam hati Amin, bersyukur karena ga nginjek kodok.....
Selang beberapa tahun, menikahlah Amin,,,,,,, kondisinya sama seperti Iman, dan Aman, Cuma bedanya Amin, nanggap, Band Tabok...maksudnya Kosidah, hehehe...
Rasa penasaran Iman dan Aman, makin menjadi jadi...karena kebetulan Amin ga nginjek kodok....
Datanglah mereka berdua, ke pernikahan Amin.., langsung nanya...padahal blom masukin duit kondangan ke “kotak Amal”, bagaimana Min , Istrinya?, dengan wajah berseri seri, -seperti abis kedapetan salah kirim pulsa lima puluh ribu-, dengan penuh semangat dan percaya diri Amin menjawab, waah mantab dah bini gua, siapa dulu doong, Amin gitu loh...begitu jawab Amin. Hemm... berarti istri lu cakep Min?, sela si Iman, yoi, jawab Amin, sekena nya.
Iman dan Aman, melongo....apa bener Amin dapet Istri yang cantik, walaupun dia ga nginjek kodok, tapi kan Amin, orangnya begitu..
Pulang lah para tamu, begitu juga Iman dan Aman,
Begitu sudah mulai sepi...mulailah Amin, tinggal berdua sama Istrinya....mereka masih malu mau memulai pembicaraan, (maklum mereka termasuk dijodohkan oleh ortunya masing masing),  dengan Pedenya Amin mulai, tanya, “de...kenapa mau menikah dengan saya?, istrinya dengan tersipu malu, tapi dengan muka yang agak  sedih, menjawab “ yaah Namanya juga nginjek Kodok..”, spontan kini giliran Amin, yang muka merah, mendengar jawaban istrinya itu, klo istrinya nginjek kodok, berarti si Amin ?, ( pikirin sendiri ya pembaca,) hhehe...xxx*****#####
( sebagaimana yang di ceritakan oleh  Pak TB Aman, sewaktu mengajar Bahasa Arab di kelas 3 D, MtsN Tangerang II), dengan tambahan ilustrasi sekenanya, heheheh
Terima kasih Pak Aman, semoga ilmunya menjadi amal jariah. Dan bermanfaat

OPTIMISME HAJI UMRAH DI TENGAH BADAI COVID 19

OPTIMISME HAJI UMRAH DI TENGAH BADAI COVID 19 PANDEMI   Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah memengaruhi seluruh tatanan kehidupa...