BANYAK JALAN MENUJU MAKKAH
Saya adalah seorang guru SD, yang boleh dikatakan penghasilan sih
pas pasan (pas butuh pas ada hehehe), walau hanya seorang guru SD tapi punya
mimpi besar, ingin sukses dunia akhirat. Bahkan saya bikin tulisan yang
kemudian menjadi materi Training Motivasi yaitu “Menjadi guru kaya”.
Salah satu mimpi saya adalah, ingin berumrah, -walau utamanya
adalah ingin berhaji- tapi bagaimana mungkin, saya hanyalah seorang guru SD,
yang jika hitungan materi mungkin, tidak akan cukup untuk biaya umrah. Saya teringat akan sebuah hadits tentang sholat Syuruq/Isyarq. :
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى
جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى
رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »
“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara
berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit,
kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala
haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna
dan sempurna.”
Berbekal hadits ini, saya berusaha mendawam kan
(merutinkan) sholat Syuruq, setiap harinya, dengan harapan dan doa, agar Alloh
memberikan kesempatan untuk bisa berkunjung ke Masjid al Haram,
اللهم ارزقنا زيارة
بيتك الحرام
“Ya Alloh berikankan kami rizqi untuk dapat berziarah
ke RumahMu AL Haram”
Walaupun sebenarnya doa sholat syuruq bukan itu,
mungkin ada doa lainnya- dan belu saya hafal doanya-, tapi setiap kali sholat
syuruq doa di atas yang selalu saya baca. Dengan harapan entah dari mana
datangnya kesempatan untuk bisa berangkat umrah.
Bersejalan selama hampir dua tahun, setiap pagi saya sholat syuruq, suatu ketika –saat itu saya sedang mengikuti sebuah pelatihan-, tiba tiba terdengar suara telp. “ustazd, punya uang berapa “–dalam hati- ini orang maksudnya apa, tiba tiba nanya punya uang berapa, jangan jangan mau pinjam uang –ups...sudah buruk sangka astaghfirullah. Saya jawab, saya ngga punya uang, mungkin klo dicari cari uang tiga juta mah ada” begitu jawab saya sekenanya. “Begini ustazd, kita mau umrah, ustazd ada uang berapa, nti kita tambahin,” degh....hati saya tiba tiba berdegup, hah umrah, ??!, boleh ,tapi saya hanya punya tiga juta, itu pun mungkin bileh pinjam, jawab saya agak gugup. Ngga apa apa berapapun bisa, kata yang nelpon.
Singkat cerita, berangkatlah saya berserta rombongan,
pada tahun 2013,-lupa tanggalnya- seinget saya, bersamaan dengan peringatan
Isra` Mi`raj,
Ketika di Jabal Rahma, Dok 2013
Subhanallah, ketika pertama kali lihat ka`bah, awalnya tidak terasa apa apa, hanya takjub aja, dalam hati ini tho...ka`bah yang selama ini kita hanya bisa lihat visualnya melaui gambar atau foto. Sekrang bisa lihat langsung, awalnya terlihat biasa saja, mungkin bisa jadi karena abis perjalanan jauh dari Madinah ke Makkah dalam kondisi berihram dan sampai di makkah di malam hari, cape,lapar dan mengantuk. Sehingga belum bisa konsentrasi penuh.
Umrah pertama saya masih ikutan terlebih dahulu,
karena belum pengalaman, tapi ketika umrah kedua, saya di minta untuk memimpin
jamaah untuk umrah, subhanallah, baru pertama kali, perjalanan umrah, umrah
keduanya langsung pimpin bawa jamaah sebagi muthowwif. Ternyata umrah kedua,
lebih berkesan terlebih langsung pimpin
jamaah, dan inilah cikal bakal selanjutnya saya menjadi pembimbing umrah.oh iya
umrah pertama saya dengan travel Al Isya Nurul Baqi, ibu Fiane, dan Tour leadernya
Ustazdah Sari Yuswita, makasih kepada keduanya, yang telah memberikan
kesempatan saya umrah.
Umrah berikutnya, pada tahun 2017 Hannien Tour,
sebelumnya saya sudah menjadi karyawan Hannien Tour, dengan menjadi Branch
Manager cabang di Mall Living word Alam Sutera Tangerang Selatan , kemudian
menjadi Hanien Corporate Academy yang mengkoordinir para Asatizd yang jadi
pembimbing umrah.
Subhanallah doa hamba di ijabah, saya sempet stay sebulan di Makkah Madinah, dan bolak balik ke Saudi. Dan terbaru saya umrah bersama Tarvel Ayo Haji sebagai Tour Leader pada Maret 2019 dan saat itu sebelum Pemilu, (padahal saya saat sedang menjadi caleg di salah satu partai, hehehehe),
Makanya yang membuat kita ingin kembali lagi Umrah,
karena salah satunya, mudahnya diijabah doa doa kita, kenapa pada saat itu saya
tidak berdoa agar dijadikan anggota dewan, padahal kan pada saat umrah, kita
sedang akan Pemilu. Saya memang tidak terlalu ingin, makanya doanya jika yang
terbaik jadi dewan, yaa mudahkan lah, jika tidak, maka tidak di jadikan. Justru
saya doa pada Alloh agar di kasih kesempatan untuk berdakwah keluar Negeri, dan
subhanallah, Alloh ijabah beberapa hari, setelah pulang Umrah, saya pergi lagi
ke Korea Selatan untuk Dakwah disana selama Bulan Ramdhan, Allahu akbar. Padahal “oleh oleh “ Umrah belum habis.
Naah oleh karena itu, kepada semuanya yuuk kita umrah,
selagi mampu, jika ada yang mengatakan “banyak jalan menuju Roma, sekarang di ganti
banyak jalan menuju Makkah.